STUDI EKSPERIMENTAL SUBSTITUSI PASIR SUNGAI DAN ACROPORA TERHADAP AGREGAT HALUS UNTUK CAMPURAN BERASPAL AC-WC
DOI:
https://doi.org/10.62603/konteks.v3i3.27Keywords:
Aspal, Pasir Sungai, Limbah Acropora, AC-WC, Marshall TestAbstract
Pengembangan infrastruktur jalan telah meningkatkan permintaan untuk bahan bangunan. Biaya tinggi dan waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi agregat halus dari batu pecah, bersama dengan ketersediaan pasir sungai yang melimpah dan murah, memberikan peluang untuk bahan alternatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pasir sungai sebagai substitusi agregat halus dan limbah Acropora sebagai aditif dalam campuran aspal beton aus (AC-WC). Penelitian dilakukan dengan menggunakan variasi kadar aspal 4%, 4,5%, 5%, 5,5%, dan 6% untuk menentukan Kadar Aspal Optimum (KAO), serta tingkat substitusi pasir sungai sebesar 25%, 50%, 75%, dan 100%, dikombinasikan dengan limbah Acropora sebesar 1%, 2%, dan 3%. Uji Marshall dilakukan sesuai dengan SNI 06-2489-1991 untuk mengevaluasi kinerja campuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi 25% pasir sungai dan 1% limbah Acropora menghasilkan stabilitas dan Marshall Quotient (MQ) tertinggi, memenuhi spesifikasi Bina Marga. Proporsi pasir sungai yang lebih tinggi menyebabkan penurunan nilai stabilitas dan MQ. Penambahan limbah Acropora juga berkontribusi pada peningkatan daya rekat dalam campuran. Oleh karena itu, campuran aspal yang memanfaatkan pasir sungai dan limbah Acropora berpotensi sebagai bahan konstruksi alternatif, terutama di daerah dengan akses terbatas terhadap agregat halus konvensional.
