STUDI PEMANFAATAN ABU CANGKANG KERANG HIJAU BERKELANJUTAN SEBAGAI PENGGANTI PARSIAL SEMEN DALAM PEMBUATAN BETON BERPORI: KAJIAN TERHADAP KUAT TEKAN, POROSITAS, DAN PERMEABILITAS
Keywords:
Permeabilitas, Porositas, Kuat Tekan, Beton Berpori, Abu Cangkang Kerang HijauAbstract
Perkembangan teknologi beton modern semakin banyak mengintegrasikan bahan pozzolan alami untuk mendukung konstruksi berkelanjutan. Salah satu bahan yang berpotensi adalah abu cangkang kerang hijau (Green Clam Shell Ash/GCSA) yang dapat berfungsi sebagai substitusi parsial terhadap Semen Portland Komposit (PCC). Penelitian ini mengevaluasi pengaruh penggunaan GCSA terhadap karakteristik mekanik dan fisik beton berpori, khususnya pada parameter kuat tekan, porositas, dan permeabilitas. Melalui pendekatan eksperimental, silinder beton dengan variasi GCSA sebesar 2% dan 4% dari total berat semen diuji pada umur 3, 7, 14, 21, dan 28 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan GCSA mampu meningkatkan kuat tekan hingga 14,58 MPa pada kadar 4% dibandingkan beton kontrol sebesar 10,76 MPa. Sementara itu, nilai porositas dan permeabilitas mengalami penurunan masing-masing menjadi 2,375% dan 5,23 mm/detik, menandakan peningkatan kepadatan serta efisiensi transport air dalam beton. Secara keseluruhan, penggunaan GCSA menghasilkan beton berpori dengan struktur mikro yang lebih halus dan kekedapan yang lebih baik. Temuan ini menunjukkan bahwa GCSA memiliki potensi tinggi untuk dikembangkan sebagai material alternatif ramah lingkungan dalam industri konstruksi modern.
