Analisis Manajemen Risiko Pada Pelaksanaan Konstruksi Jalan Tol Pakanbaru-Padang (Seksi Sicincin-Lubuk Alung-Padang)
Abstract
Pembangunan infrastruktur jalan tol merupakan prioritas utama pemerintah Indonesia dalam meningkatkan konektivitas antarwilayah dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Namun, proyek berskala besar seperti Jalan Tol Ruas Pekanbaru–Padang, Seksi Sicincin–Lubuk Alung–Padang kerap menghadapi berbagai risiko yang dapat menghambat keberhasilan pelaksanaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi, mengukur, dan mengelompokkan risiko-risiko yang muncul selama tahap pelaksanaan proyek. Metode penelitian dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada personel profesional dari pihak kontraktor dan konsultan supervisi proyek, dengan tahapan meliputi identifikasi risiko melalui studi literatur, uji validitas dan reliabilitas menggunakan SPSS Statistics 27, serta penilaian tingkat risiko berdasarkan standar AS/NZS 4360:2004 dan Godfrey (1996). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 62 risiko potensial, sebanyak 51 risiko dinyatakan valid dan reliabel, terdiri atas 12 risiko proyek (23,52%), 11 risiko teknis (21,57%), 9 risiko manusia (17,65%), 8 risiko K3 (15,69%), dan 11 risiko keuangan (21,57%). Secara keseluruhan, tingkat risiko sedang mendominasi sebesar 76,47%, sedangkan tingkat risiko tinggi mencapai 23,53%. Risiko dengan dampak dan kemungkinan tertinggi meliputi penolakan masyarakat terhadap pembebasan lahan, keterlambatan akibat cuaca dan pengadaan material, serta lemahnya penerapan aspek keselamatan kerja di lapangan. Temuan ini menegaskan bahwa setiap proyek konstruksi memiliki profil risiko yang berbeda dan memerlukan strategi mitigasi yang kontekstual, termasuk pelibatan masyarakat lokal dalam penyelesaian lahan, peningkatan kompetensi tenaga kerja, penerapan budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), serta penguatan komitmen manajemen terhadap transparansi dan keberlanjutan proyek.
