Analisa Teknologi Irigasi Tetes, Pada Potensi Lahan Kering Kawasan Pulau Moa, Kabupaten Maluku Barat Daya
Keywords:
Irigasi tetes, Kawasan pulau, Lahan keringAbstract
Ketidak seimbang antara kebutuhan dan ketersediaan air pada lahan kritis dengan kekurangan air proses
pertumbuhan tanaman berdampak pada produksi tidak optimal. Dengan teknologi irigasi hemat air adalah teknologi
drip irrigation atau irigasi tetes. jenis irigasi ini dapat lebih efisien untuk mengairi tanah tandus atau kering untuk
menanam tanaman sejenis semangka dan melon yang membutuhkan pengairan yang lancar dan teratur, serta
memudahkan petani dalam hal pengairan. Sebagai DAS pulau Moa, terdapat potensi irigasi lahan kering pada sub
DAS Geronse dan sub DAS Elwona. Masalah signifikan yang dihadapi setiap tahun adalah kurangnya distribusi air
sebagai akibat dari curah hujan yang pendek, tidak konsisten, dan rendah. Metode menghitung debit inflow dengan
metode FJ. Mock, kebutuhan air dengan analisis hidrologi, DAS Moa diperoleh debit andalan 80 % tertinggi pada
bulan Januari sebesar 2,555 m3/dt dan debit andalan terendah terendah pada bulan Desember sebsar 0,089 m3/dt.
Kebutuhan air irigasi pada sub DAS Geronse dengan pola tanam jagung-kedelai-kacang tanah dihasilkan pada luas
area 40.061 Ha, dengan kebutuhan air 0.453 L/det/ha, 18,14 L/det dan 0.02 m3/dt. Sementara pada sub DAS Elwona
dengan pola tanam tanam jagung-kedelai-kacang tanah dihasilkan pada luas area 45.280 ha, dengan 0.453 L/det/ha,
20.50 L/det dan 0.02 m3/dt. Dari hasil penelitian ini disimpulkan Potensi air pada sub DAS Moa dengan debit
andalan 80 % tertinggi pada bulan Januari sebesar 2.555 m3/dt dan debit andalan terendah terendah pada bulan
Desember sebsar 0.089 m3/dt. Sementara debit sesaat sub DAS Geronse diperoleh 25.46 L/det dan debit sesaat sub
DAS Elwona diperoleh 38.25 L/det. Kebutuhan air terhadap pola tanam jangu-kedelai-kacang tanah pada lahan
seluas 40.061 H, sub DAS Geronse sebesar 18.14 L/det dan lahan 45.28 Ha, sub DAS Elwona diperoleh 20.50
L/det. Distribusi air dengan teknologi drip irrigation atau irigasi tetes, dapat memenuhi kebutuhan air pola tanam
jagung-kedelai-kacang tanah pada sub DAS Geronse dan sub Elwona dengan optimum.
