KAJIAN STABILITAS EMBUNG RANO TADULAKO TERHADAP ASPEK GEOTEKNIS

Authors

  • Martini

Keywords:

stabilitas, endung, rano, geoteknik, rembesan, Piping, Penurunan

Abstract

Embung Rano Tadulako di Kelurahan Tondo, Palu, dirancang sebagai
tampungan air skala kecil dengan luas genangan sekitar 11.000 m2 dan daerah tangkapan
kurang dari 200 ha. Meski tergolong struktur sederhana, embung ini berpotensi
menghadapi persoalan geoteknis serius seperti rembesan, penurunan, dan piping, terutama
karena adanya selisih elevasi muka air antara hulu dan hilir. Untuk memastikan keamanan
struktur, dilakukan kajian lapangan dan laboratorium yang meliputi sondir, hand boring,
test pit, serta serangkaian uji sifat fisik dan mekanis tanah. Hasilnya menunjukkan bahwa
tanah dasar umumnya terdiri dari material granular non-plastis dengan kadar air rendah
dan kepadatan cukup baik, sehingga relatif stabil terhadap perubahan volume. Namun,
kohesi yang sangat rendah (0,02–0,05 kg/cm2) dan permeabilitas cukup tinggi (0,0057–
0,0124 cm/det) menjadi catatan penting karena berpotensi mempercepat aliran rembesan,
terutama saat muka air tinggi. Lapisan tanah lunak hingga sedang di kedalaman 2–3 meter
juga berisiko mengalami penurunan jika tidak dikelola dengan baik. Meski analisis
menunjukkan faktor keamanan terhadap piping masih dalam batas aman, potensi rembesan
tetap perlu diantisipasi agar tidak berkembang jadi erosi internal atau kerusakan struktural.
Temuan ini menjadi dasar penting untuk perencanaan mitigasi, seperti pemasangan filter,
pemadatan optimal, dan monitoring jangka panjang, sehingga embung bisa berfungsi
secara aman dan berkelanjutan sebagai sarana konservasi air dan pelayanan kebutuhan
masyarakat sekitar.

Published

2025-11-30

How to Cite

Martini. (2025). KAJIAN STABILITAS EMBUNG RANO TADULAKO TERHADAP ASPEK GEOTEKNIS. Konferensi Nasional Teknik Sipil, 3(5), 925–933. Retrieved from https://jurnal.konteks.web.id/index.php/konteks/article/view/184