Paradigma Sistem Produksi Untuk Perbaikan Pendidikan Sektor Konstruksi Di Indonesia

Abstract

Pendidikan sektor konstruksi di Indonesia selama ini didominasi oleh pendidikan Teknik Sipil.
Secara historis dimulai di Technische Hoogeschool te Bandoeng tahun 1920 dan kemudian
berkembang menjadi beberapa program studi seperti Arsitektur, Geodesi, Planologi, dan Teknik
Penyehatan. Program pendidikan tersebut berfokus kepada menghasilkan lulusan yang memiliki
kompetensi perancangan atau kerekayasaan, namun kurang memperhatikan bagaimana melakukan
pembangunannya, karena pada intinya proyek konstruksi masih dianggap sebagai sebuah craft yang
berkaitan dengan keterampilan tenaga kerja konstruksi. Adapun pendidikan tinggi terkait dengan
proses pembangunan dimulai tahun 1980 saat diperkenalkannya sub-jurusan manajemen konstruksi
pada pendidikan sarjana Teknik Sipil ITB dan kemudian tahun 1990 pada pendidikan magisternya.
Makalah ini mendiskusikan pemikiran ulang pendidikan sektor konstruksi berdasarkan umpan balik
terkait efektifitas pendidikan sektor konstruksi di Indonesia dengan adanya permasalahan
pelaksanaan proyek konstruksi selama ini dan hadirnya tantangan pada masa yang akan datang.
Salah satu tema fundamental dari lima tema utama pendidikan sektor konstruksi adalah cara
pandang proyek konstruksi sebagai sistem produksi, belajar dari industri manufaktur. Cara pandang
baru ini memerlukan pemikiran ulang pendidikan formal sektor konstruksi secara komprehensif,
mulai dari sekolah menengah vokasi, pendidikan tinggi vokasi, dan pendidikan tinggi teknik, serta
pendidikan non-formal dalam pengembangan profesional berkelanjutan. Metode yang digunakan
adalah kajian literatur untuk mendapatkan tema utama pendidikan sektor konstruksi dan gambaran
kondisi eksisting, serta metode diskusi terpumpun dalam forum akademik untuk memvalidasi
kebutuhan pemikiran ulang dan arah pengembangan pendidikan. Makalah ini mengusulkan sebuah
konsep pengembangan kompetensi untuk pendidikan sektor kontruksi berbasiskan paradigma sistem
produksi untuk berbagai tingkatan pendidikan formal sektor konstruksi di Indonesia.