Analisis Interoperabilitas Building Information Modeling 4D dan Life Cycle Assessment Guna Estimasi CO2 Pekerjaan Struktur Beton Bertulang (Studi Kasus Proyek X di Kota Semarang)

Abstract

Indonesia merupakan negara berkembang yang mengalami peningkatan nilai proyek konstruksi secara signifikan setiap tahunnya. Peningkatan nilai proyek konstruksi memberikan dampak negatif terhadap peningkatan gas rumah kaca (GRK). Kontributor utama dalam menghasilkan efek gas rumah kaca (GRK) adalah karbon dioksida (CO₂). Proyek konstruksi berkontribusi sebesar 39% dari total emisi CO₂ global. Salah satu sumber utama emisi CO₂ dalam tahap pelaksanaan konstruksi adalah pekerjaan struktur beton bertulang. Selain produksi semen dan baja, pekerjaan struktur beton bertulang berkontribusi menghasilkan emisi CO₂ melalui peralatan konstruksi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengestimasi besar emisi CO₂ pada pekerjaan struktur beton pelat lantai dan balok. Ruang lingkup penelitian ini gate to gate transportation to site hingga construction/installation process. Metode penelitian ini dilakukan dengan melakukan interoperabilitas BIM dan LCA. Adapun penelitian ini menggunakan studi kasus dari Proyek Gedung X di Kota Semarang. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 7 Juni 2025 hingga 26 Juni 2025, dengan data yang diambil di proyek meliputi cycle time penggunaan tower crane dan truck ready mix pada pekerjaan pengecoran pelat lantai dan balok. Besar emisi CO₂ ini diperoleh dengan menggunakan interoperabilitas BIM dan LCA melalui plugin Oneclick LCA. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa estimasi emisi CO₂ pada pelat lantai dan balok lantai 2 dengan besar emisi CO₂ sebesar 5.420 kgCO₂e. Sumber besar emisi CO₂ tersebut diindikasikan oleh truck ready mix dengan diesel combusted building in machine dan tower crane dengan sumber energi listrik. Tahap selanjutnya hasil penggunaan LCA memberikan rekomendasi penggunaan bahan bakar biodiesel vegetable oil-based dan hydro power. Dengan demikian dapat diperlihatkan bahwa besar emisi CO₂ dapat dimitigasi dengan melakukan substitusi konsumsi energi.