PENENTUAN PARAMETER PENTING YANG BERPENGARUH PADA MODA ANGKUTAN DANAU UNTUK MENDUKUNG PARIWISATA DI DANAU SENTARUM

Abstract

Danau Sentarum di Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, tidak hanya memiliki peran ekologis yang vital sebagai kawasan konservasi dan penyangga ekosistem perairan, tetapi juga memiliki potensi besar di sektor pariwisata. Dalam konteks tersebut, moda angkutan danau memegang peranan penting sebagai sarana utama mobilitas wisatawan dan penduduk lokal di kawasan perairan ini. Namun, hingga kini belum banyak penelitian yang secara spesifik mengidentifikasi parameter-parameter penting yang memengaruhi efektivitas dan daya tarik angkutan danau sebagai bagian dari sistem transportasi pariwisata di kawasan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis parameter-parameter penting yang berpengaruh terhadap sistem angkutan moda danau di kawasan Danau Sentarum, khususnya dalam mendukung aktivitas pariwisata. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dan analisis Importance Performance Analysis (IPA). Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan kuesioner untuk diisi oleh responden yang meliputi wisatawan domestik, penduduk lokal, dan operator perahu/angkutan. Banyaknya responden yang digunakan dalam penelitian sebesar 50 responden. Hasil penelitian diperoleh parameter penting yang berpengaruh dalam angkutan moda danau di Danau Sentarum adalah kualitas infrastruktur, jarak perjalanan, waktu perjalanan, tarif, kemudahan perjalanan dan keamanan moda. Berdasarkan nilai tingkat kepuasan terhadap performa parameter, urutan dari nilai yang tertinggi adalah, kemudahan perjalanan, waktu perjalanan, keamanan moda, kualitas infrastruktur, tarif dan jarak. Berdasarkan nilai tingkat kepentingan parameter, diperoleh urutan dari nilai tertinggi adalah, kualitas infrastruktur, jarak, keamanan moda, kemudahan perjalanan, tarif dan waktu perjalanan. Berdasarkan hasil Importance Performance Analysis diperoleh parameter yang menjadi prioritas pertama untuk ditingkatkan kinerjanya dengan bobot 25% adalah kualitas infrastruktur, dan jarak. Parameter yang menjadi prioritas kedua adalah tarif angkutan, dengan bobot 20%. Parameter yang menjadi prioritas ketiga adalah waktu perjalanan, kemudahan perjalanan dan keamanan moda dengan bobot 10%