PENGARUH PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN MENGGUNAKAN REMOTE SENSING DI WILAYAH SEBERANG ULU KOTA PALEMBANG

Abstract

Pertumbuhan penduduk merupakan pendorong utama perubahan tutupan/penggunaan lahan secara umum karena mengarah pada pembangunan ekonomi, yang pada gilirannya membutuhkan ketersediaan lahan untuk penggunaan lahan lainnya, termasuk infrastruktur, jasa, industri, dan permukiman. Menggunakan simbolisme satelit penginderaan jauh untuk merencanakan penggunaan lahan di wilayah yang luas adalah salah satu pendekatan yang dapat dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan penggunaan lahan di Kecamatan Seberang Ulu II, Plaju dan Jakabaring Kota Palemban, Sumatera Selatan pada periode 2002-2024 menggunakan citra satelit Landsat. Metode yang digunakan adalah interpretasi visual citra satelit dengan bantuan perangkat lunak ENVI dan ArcGIS. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 6 kelas penggunaan lahan yaitu badan air, pemukiman, semak belukar/rawa, lahan terbuka, perkebunan dan sawah. Perubahan penggunaan lahan yang signifikan terjadi pada lahan pemukiman yang mengalami penambahan sebesar 635,78 hektar (dari 25% menjadi 41% total luas wilayah), sementara luas perkebunan, semak belukar, lahan terbuka dan badan air berkurang 119,19, 195,89, 145,40, 32,88 hektar. Perubahan ini mengindikasikan adanya konversi lahan dari area perkebunan, semak belukar, lahan terbuka dan badan air menjadi kawasan terbangun, yang didorong oleh pertumbuhan penduduk dan kebutuhan infrastruktur. Penelitian ini menyimpulkan bahwa monitoring perubahan penggunaan lahan secara berkala sangat diperlukan untuk mendukung perencanaan tata ruang dan pengelolaan sumber daya lahan yang berkelanjutan.

Kata kunci: Sistem Informasi Geografis, Penggunaan Lahan