APLIKASI LIMBAH SLAG BAJA SEBAGAI MATERIAL STABILISASI TANAH JALAN TANPA PERKERASAN (STUDI KASUS: ACCESS ROAD TERSUS BIA KM. 89+000 MERAOKE)
Keywords:
steel slag, soil stabilization, Soil Improvement, mix design, full-scale test, road pavement, subgradeAbstract
Terak baja merupakan material limbah yang dihasilkan selama proses pembuatan baja sebagai produk sampingan. Terak baja merupakan limbah industri yang dihasilkan dari tungku busur listrik yang terakumulasi dan menyebabkan masalah lingkungan. Oleh karena itu, sangat penting untuk meminimalkan pembuangan limbah guna mengurangi luas area TPA dan biaya pembuangan serta dampaknya terhadap lingkungan. Dalam penelitian ini, limbah terak baja dimanfaatkan sebagai material stabilisasi tanah dasar pada perkerasan jalan tanpa lapis penutup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan perilaku tanah dasar yang dicampur dengan limbah slag baja dalam komposisi tertentu, dilanjutkan pada tahap uji aplikasi skala penuh di lapangan, sehingga dapat memperoleh data perilaku tanah yang telah distabilisasi. Penelitian dilakukan dalam 2 (dua) tahap, yaitu pengujian parameter tanah terstabilisasi, dan pengujian skala penuh di access road Tersus BIA, Kab. Meraoke, provinsi Papua Selatan. Dari pengujian laboratorium, diperoleh nilai parameter mekanik tanah asli, tanah distabilisasi dan desain kadar campuran (mix design) tanah dan terak baja paling optimum. Berdasarkan hasil pengujian di lapangan, diperoleh kesimpulan bahwa terjadi peningkatan kepadatan tanah dasar, dari 1,61 gr/cm3 (tanah asli) menjadi 2,09 gr/cm3 (tanah + slag), sedangkan nilai CBR pada lapisan perkerasan jalan (base coarse) berkisar antara 72,5% – 100%, dengan rata – rata sebesar 91,2%. Dengan demikian, nilai kekokohan CBR tanah telah memenuhi nilai minimum 85%. Nilai CBR di sisi kanan jalan (base coarse) berkisar antara 24,7% – 94,1%, dengan rata – rata sebesar 63,8%. Dengan demikian, nilai kekokohan CBR tanah belum memenuhi nilai minimum 85%, sehingga perlu dilakukan perbaikan pada lapis perkerasan jalan, berupa penambahan agregat dan pemadatan ulang.
