ANALISIS KAPASITAS BANGUNAN ABSAH (AKUIFER BUATAN SIMPANAN AIR HUJAN) DI SERUI LAUT, KAB. YAPEN WAROPEN, PROV. PAPUA
DOI:
https://doi.org/10.62603/konteks.v3i2.127Keywords:
Air Hujan, Kebutuhan Air, ABSAH, Volume Air Hujan, Kapasitas TampunganAbstract
Air hujan merupakan sumber air yang lebih ekonomis dan memanfaatkannya dengan cara menampung menggunakan metode ABSAH (Akuifer Buatan Simpanan Air Hujan). Studi ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan air bersih dan kapasitas tampungan bangunan ABSAH di Serui Laut, Kab. Yapen Waropen, Prov. Papua, serta untuk mengetahui volume air hujan yang dapat dipanen dari ABSAH. Studi ini menggunakan data penduduk Kampung Serui Laut, Distrik Yapen Selatan tahun 2022 serta data hujan dengan periode data tahun 2000 sampai 2023 yang diperoleh dari Stasiun Meteorologi Serui. Volume air hujan yang dapat dipanen dari bangunan ABSAH dihitung berdasarkan panduan Pembangunan ABSAH Direktorat Air Tanah dan Air Baku, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Hasil analisis data menunjukkan bahwa Bak tampungan ABSAH diproyeksikan untuk memenuhi kebutuhan 20 orang warga, dengan pengaturan pengambilan air sebesar 40 liter/warga/hari. Dengan demikian, air yang dapat digunakan adalah sebanyak 800 liter/hari. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, tampungan bangunan ABSAH setidaknya memiliki kapasitas sebesar 31,3 m3, sehingga direncanakan bangunan ABSAH dengan dimensi bak tampunngan air yang dihasilkan yaitu 8 m x 2,0 m x 2.5 m, dengan volume tampungan total sebesar 40 m3.
